Friday, June 20, 2008

Tema dan Gaya Tulisan

Beberapa teman bilang bahwa content dan gaya tulisan saya terlalu serius, hingga mereka malas untuk membacanya. Mungkin tidak bagi beberapa orang, namun tampaknya benar bagi sebagian besar yang lain. Dalam dunia yg instan seperti ini, ketika arus informasi begitu cepat bergerak dan berganti, orang cenderung untuk mencerna informasi dengan cepat, tidak mau berlama-lama atau tenggelam dalam detail. Terlebih untuk hal-hal yang sifatnya filosofis dan tidak berhubungan (langsung) dengan kepentingan mereka.

Setiap jaman memiliki karakteristiknya masing-masing. Sebagai individu yg hidup dalam jaman seperti sekarang ini, pilihannya hanya dua, mengikuti arus utama atau keluar dari arus utama alias memilih arus alternatif. Keduanya memiliki konsekuensinya sendiri-sendiri, tinggal kita mau ambil konsekuensi yg mana. Pilihan yang dilakukan tentu akan berdasarkan tujuan dan sasaran tulisan itu sendiri, yang dibingkai dalam konteks kekinian.

Setelah saya pikir-pikir, baiklah, saya akan mencoba untuk memulai tulisan yang lebih mudah dicerna, pertama-tama melalui gaya penulisan. Untuk masalah content, masih sangat kondisional. Toh content yg serius ternyata dapat dikemas dengan ringan dan mudah dimengerti. Persoalannya adalah, saya tidak terbiasa melakukan hal tersebut. Tapi saya pikir, saya perlu untuk memulainya. Toh bagi saya, itu merupakan pembelanjaran yang Insya Allah berguna, amin.

3 comments:

Anonymous said...

Hehehe.. we've got the same problem dik. Lamun urang disebutna terlalu beuki berbelit-belit, not straight to the point. Sok ah contoan.. engke urang nurutan :P

Anonymous said...

Diantos mang...

Intan said...

banyak gaya ya dalam menulis....